Minggu, 27 Maret 2011

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
MATERI 2
Manusia Sebagai Makhluk Indididu dan Sosial

     1. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau bermasyaakat. Individu berasal dari kata in devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya megandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi, atau satu kesatuan.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemamampuan kecakapakannya. Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.

 a. Pola Kelakuan
   
Pola kelakuan terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Manusia, pola kelakuannya tidak hanya di tentukan oleh sistem organik biologik saja, tetapi juga                    ditentukan oleh akal dan jiwa (variatif).
2. Hewan, pola kelakuannya hanya ditentukan oleh sistem organik biologik saja (sama)

b. Kepribadian (Personality)

Kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang membedakan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu. Unsur-unsur Personality :
A. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui dari penglihatan pancaindra. Pengetahuan terbagi       kedalam lima bagian, yaitu :
1. Persepsi, adalah lingkungan manusia yang diterima oleh pancaindra yang diolah menjadi susunan yang     dipancarkan dan diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi.
2. Apersepsi, adalah penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfocus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga) yang diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.
3. Pengamatan, adalah pemusatan akal yang lebih intensif.
4. Konsep, adalah Penggambaran yang abstrak.
5. Fantasi, adalah penggambaran yang lain yang dalam kenyataannya tidak ada, penggambaran yang tidak realistik.
Segala unsur-unsur pengetahuan tadi, seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah, yang disebabkan oleh akal sadar individu yang tidak lagi menyusun dan menatanya.
B. Perasaaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusian yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negatif
C. Dorongan (drive)
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
2. Sex
3. Mencari makan.
4. Berinteraksi.
5. Meniru.
6. Berbakti.
7. Keindahan.

     2.   Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:
1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116).
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya. Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu mengambil peran generalized others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self.
Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenaoi pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilain oreang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan.
 
     3. Peranan  Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

Sebagai Makhluk individu manusia memiliki hakikat dan martabat yang mulia.
Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya dalam   dimensi sosial muncul kewajiban dasar manusia.Kewajiban manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta menaati norma-norma yang berlaku dimasyarakatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar