Minggu, 27 Maret 2011


ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
MATERI 3

Manusia Sebagai Makhluk Politik, Budaya, dan Ekonomi 


     A. Manusia Sebagai Makhluk Politik

Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam memepertahankan kehidupannya. Sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Allah telah memberikan watak agresif yang alami bagi setiap makhluk. Manusia diberi kemampuan berfikir. dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya . Maka dari itu timbullah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik. 

Dengan politik juga manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak lepas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk politik. Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya.

Manusia dan politik merupakan dua jenis entitas yang tidak dapat dipisahkan. Politik adalah sebuah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh makhluk yang bernama manusia. Aristoteles menggariskan tentang posisi manusia terkait dengan penyelenggaraan kekuasaan demi mencapai kemaslahatan publik. Disinilah letak perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk lain yang tidak memiliki kapasitas berpolitik .

     B. Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Manusia adalah makhluk budaya artinya makhluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai makhluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematika budaya yang berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan makhluk biologis saja namun juga sebagai makhluk sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pula kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak sosial. Dengan memfungsikan akal budinya dan pengetahuan kebudayaannya manusia bisa mempertimbangkan dan menyikapi problema budayanya.

Masalah kebudayaan adalah segala sistem/tata nilai, sikap mental, pola berfikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus-kasus kemasyarakatan antara lain : dehumanisasi, artinya pengurangan arti kemanusiaan seseorang.

Untuk mengantisipasi hal itu, manusia harus dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan filsafat. Melalui filsafat bisa memaknai tentang etika, estetika, dan logika. 
Adapun wujud dari kebudayaan adalah :
1. Ide (gagasan), adalah konsep pikiran manusia yang menjadi sistem budaya yang jadi adat istiadat.
2. Activity, yaitu kompleks aktivitas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi sistem sosial atau pola aktivitas.
3. Benda budaya, sebagai hasil aktivitas.
Adapun yang menjadi unsur kebudayan adalah : bahasa, sistem teknologi, mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi dan kesenian. 
 
     C. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia  yang berhubungan dengan produksi,distribusi,pertukaran,dan konsumsi barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan . Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukkan kedudukan manusia sebagai MAKHLUK EKONOMI (HOMO ECONOMICUS).

Sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memperhatiakan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugiakan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara efektif, serta memperhatikan kelestarian lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar