ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
MATERI 3
Manusia Sebagai Makhluk Politik, Budaya, dan Ekonomi
A. Manusia Sebagai Makhluk Politik
Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam memepertahankan kehidupannya. Sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Allah telah memberikan watak agresif yang alami bagi setiap makhluk. Manusia diberi kemampuan berfikir. dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya . Maka dari itu timbullah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik.
Dengan politik juga manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak lepas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk politik. Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya.
Manusia dan politik merupakan dua jenis entitas yang tidak dapat dipisahkan. Politik adalah sebuah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh makhluk yang bernama manusia. Aristoteles menggariskan tentang posisi manusia terkait dengan penyelenggaraan kekuasaan demi mencapai kemaslahatan publik. Disinilah letak perbedaan mendasar antara manusia dengan makhluk lain yang tidak memiliki kapasitas berpolitik .
C. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,distribusi,pertukaran,dan konsumsi barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan . Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukkan kedudukan manusia sebagai MAKHLUK EKONOMI (HOMO ECONOMICUS).
Sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memperhatiakan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugiakan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara efektif, serta memperhatikan kelestarian lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar